Memahami Perbedaan Gaya Belajar pada Anak

Memahami Perbedaan Gaya Belajar pada Anak – Perbedaan gaya belajar anak sangatlah penting untuk dipahami oleh orang tua maupun guru. Hal ini karena masing-masing anak memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Ketidakmampuan dalam memahami perbedaan gaya belajar anak dapat membuat anak merasa kesulitan dan tertekan dalam proses pembelajaran. Beberapa gaya belajar yang umum pada anak-anak adalah sebagai berikut.

Gaya belajar visual (visual learners)

Anak dengan gaya belajar visual cenderung lebih mudah mengingat informasi melalui gambar, grafik, dan berbagai objek visual lainnya. Anak-anak seperti ini dapat menyerap informasi dengan lebih baik saat menggunakan gambar atau video yang menarik. Maka dari itu, para visual learners akan lebih mudah mengingat saat pelajaran yang dipelajarinya diubah menjadi bentuk gambar, bagan, grafik, dan video yang menarik.

Gaya belajar auditori (auditory learners)

Anak-anak dengan gaya belajar auditori lebih mudah memahami informasi melalui suara atau pendengaran. Mereka cenderung lebih mudah menghafal informasi yang diucapkan atau dibacakan daripada informasi yang dilihat. Untuk anak yang memiliki gaya belajar auditori, mereka cenderung akan membaca dengan keras hal-hal yang ingin mereka hafalkan untuk dapat mengingatnya dengan lebih baik, bisa juga dijadikan lagu yang unik supaya lebih cepat mengingat.

Gaya belajar kinestetik (kinesthetic learners)

Anak-anak dengan gaya belajar kinestetik merasa lebih mudah belajar melalui pengalaman langsung atau praktik daripada melalui pengamatan atau pendengaran. Mereka cenderung lebih suka aktif di kelas atau melakukan kegiatan fisik saat belajar. Saat diajak ke museum atau study tour, anak dengan gaya belajar kinestetik akan dapat mengingat lebih baik. Orangtua dan guru bisa juga memberikan contoh atau analogi dalam kehidupan  sehari-hari bagi mereka untuk lebih mudah dipahami.

Gaya belajar taktil (tactile learners)

Anak-anak dengan gaya belajar taktil cenderung lebih mudah belajar melalui pengalaman langsung dengan menggunakan sentuhan atau tindakan praktek. Mereka cenderung lebih suka berinteraksi dengan materi pelajaran melalui penggunaan benda-benda fisik. Mereka suka bereksperimen dan mencoba sendiri hal yang ingin diketahuinya.

Mengenali gaya belajar anak dapat membantu orang tua dan guru dalam mengajarkan dan memberikan materi pelajaran dengan lebih efektif. Sebagai contoh, orang tua dapat membantu anak dengan gaya belajar visual dengan menggunakan gambar yang menarik untuk mengajarkan suatu konsep, sedangkan guru dapat membantu anak dengan gaya belajar kinestetik dengan mengajak anak berpartisipasi dalam kegiatan dinamis dan praktis.

Dalam menangani berbagai gaya belajar anak, orang tua dan guru juga harus tetap mengedepankan pendekatan yang inklusif dan memperhatikan kebutuhan individual anak. Setiap anak mempunyai kebutuhan yang unik dan berbeda sehingga penting untuk terus memahami bagaimana anak belajar dan mencari cara terbaik untuk membantunya. Tahukah bunda? Belajar di Sempoa Kreatif dapat membantu anak mengenali gaya belajarnya dan memaksimalkan kemampuannya dengan baik, lho!